internet marketing

Cara Rasulullah Menolak Pendapat dengan Cara Halus

No comments
Cara Rasulullah Menolak Pendapat dengan Cara Halus
Untuk menjaga perasaan si pemberi pendapat, Rasulullah menggunakan kiasan.
Sebagai pemimpin, Rasulullah Muhammad SAW merupakan sosok yang sangat terbuka dengan pendapat orang lain. Saat memutuskan sesuatu terkait umat, Rasulullah selalu meminta pendapat kepada para sahabatnya.
Lazimnya seorang manusia, Rasulullah pun tidak serta merta menerima semua pendapat dari sahabatnya. Tetapi, Rasulullah punya cara untuk menolak pendapat, yang tentunya tidak pernah melukai perasaan si pemberi pendapat.
Hal ini terekam dalam sebuah kisah Rasulullah membebaskan 70 tawanan perang. Sebelum mengambil keputusan, Rasulullah meminta para sahabatnya untuk berpendapat.
Umar bin Khattab merupakan sahabat yang pertama kali memberanikan diri berpendapat. Ia menganggap lebih baik para tawanan tersebut dibunuh agar musuh menjadi gentar.
Rasulullah tidak menerima pendapat itu. Tetapi, penolakan itu disampaikan secara halus dengan menggunakan kiasan. Rasulullah mengatakan pendapat Umar sangat bagus, mirip dengan karakter Nabi Nuh yang keras.
Kemudian Rasulullah meminta pendapat lagi kepada sahabat yang lainnya. Abu Bakar Asshiddiq lalu berpendapat sebaiknya tawanan tersebut dibebaskan dengan syarat. Syarat pertama, bagi yang kaya harus membayar denda empat dinar, tetapi yang tidak mampu diwajibkan untuk mengajari anak-anak baca tulis.
Pendapat Abu Bakar ternyata lebih disukai Rasulullah. Akhirnya, supaya tidak melukai perasaan Umar, Rasulullah lagi-lagi menjatuhkan keputusan dengan kiasan.
"Jadi, yang pertama mirip dengan Nabi Nuh, dan yang kedua mirip dengan Nabi Ibrahim. Hanya saya lebih memilih yang kedua," kata Rasulullah. Umar pun tidak merasa tersinggung dengan pilihan Rasulullah.

No comments :

Post a Comment