Tahu Enggak Kalau yang Menciptakan Indonesia Raya Itu Anak Band?
Hayo tebak, ada nggak pemain band yang kamu tahu yang merupakan tokoh Nasional Indonesia? Hmm, kami jamin nggak ada yang tahu deh. Padahal jawabannya gampang banget lho. Tiap hari Senin kamu pasti menyanyikan lagu ciptaannya ini sambil hormat bendera merah putih.
Dia adalah WR Soepratman, pahlawan nasional Indonesia. Nggak percaya?
Siapa WR Soepratman?
Wage Rudolf Soepratman, lahir di Purworejo, Jawa Tengah pada tanggal 19 Maret 1903 sesuai dengan penetapan Pengadilan Negeri (PN) Purworejo. Soepratman adalah anak ke-7 dari 9 bersaudara. Ayahnya adalah tentara KNIL Belanda pada saat itu. Saat umurnya 11 tahun, beliau pindah ke Makasar untuk ikut kakak sulungnya, Roekijem. Nah disanalah kemampuannya bermain musik mulai tumbuh. Kakak iparnya, Willem van Eldik yang mengajarkannya hingga pandai bermain biola dan bisa mencipta lagu. Willem van Eldik alias Sastro Suharjo juga membelikan beliau sebuah biola. Biola inilah yang mengantarkan WR Soepratman menjadi pemain band. Grup bandnya bernama Black and White Jazz Band, yang berdomisili di Makassar.
Di Makasar ini beliau juga pernah menjadi guru dan bekerja di sebuah perusahaan dagang. Dari Makasar beliau pindah ke Bandung dan bekerja sebagai wartawan di harian Kaoem Muda dan Kaoem Kita. Beliau tetap menjadi wartawan meskipun telah pindah ke Jakarta. Saat di Jakarta, Soepratman mulai tertarik kepada pergerakan nasional dan banyak bergaul dengan tokoh-tokoh pergerakan. Rasa nggak senangnya dengan penjajahan Belanda mulai tumbuh. Hal itu beliau tuangkan menjadi sebuah buku berjudul Perawan Desayang dilarang beredar oleh pemerintah Belanda.
Lagu Indonesia Raya
Tidak ada catatan pasti kapan lagu Indonesia Raya diciptakan oleh WR Soepratman. Ada pendapat yang mengatakan kalo lagu ini diciptakan pada tahun 1924 dan ada juga yang beranggapan tahun 1926.
Lagu ini diperdengarkan pertama kali di Kongres Pemuda II, yang melahirkan Sumpah Pemuda pada tahun 1928. Lagu ini diperdengarkan secara instrumental di depan semua peserta kongres. Semua yang hadir terpukau mendengarnya. Dengan cepat lagu itu menjadi terkenal di kalangan pergerakan nasional dan selalu diperdengarkan di setiap kongres yang diadakan oleh partai politik.
Akibat lagu yang diciptakannya ini, beliau diburu oleh polisi Hindia-Belanda. Beliau ditangkap saat menyiarkan lagunya yang berjudul Matahari Terbit, karena dianggap mendukung Jepang dan dijebloskan ke penjara Kalisosok, Surabaya. Soepratman meninggal pada tanggal 17 Agustus 1938.
Setelah Indonesia merdeka, lagu Indonesia Raya dijadikan lagu kebangsaan. Wah sayang sekali ya, beliau nggak sempat menikmati hidup dalam suasana kemerdekaan dan mendengar lagunya menjadi lagu kebangsaan Indonesia.
Biola WR Soepratman.
Ada yang membantu WR Soepratman dalam menciptakan lagu Indonesia Raya, yaitu biolanya. Setelah beliau meninggal, biola ini diselamatkan oleh kakaknya Roekijem. Pada tahun 1974, setelah Museum Sumpah Pemuda diresmikan, Roekijem, sebagai wakil keluarga WR Soepratman, menyumbangkan biola tersebut kepada museum. Kamu bisa lihat biola ini di Museum Sumpah Pemuda. Tapi yang ditampilkan untuk umum itu adalah replikanya. Biola yang asli tetap ada kok, hanya saja memang sengaja dijaga dan disimpan untuk menghindari kerusakan ataupun hilang.
Wah ternyata kita punya tokoh nasional seorang pemain band ya. Nggak nyangka kan? Kemampuannya bermain musik ternyata membuat WR Soepratman menghasilkan lagu Indonesia Raya yang turut serta dalam mempersatukan rakyat Indonesia melawan penjajah. Semoga kontribusi WR Soepratman untuk mencapai kemerdekaan bisa menginspirasi kamu ya!
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment