Choose Your Suffering
Masing-masing kita bisa dipastikan akan menemukan titik terberat dalam hidup. Titik dimana ingin sekali rasanya untuk mundur dan menghindar. Titik dimana kita menjadi paham bahwa Tuhan memang benar Ada-Nya.
Ketahuilah bahwa titik itulah yang akan menghantarkan kita pada level berikutnya, level yang lebih tinggi jika kita mampu melewatinya.
“Choose Your Suffering…!”, teriakku pada mereka yang masih memasang wajah aneh sedari aku memulai kuliah ini. Mungkin banyak di antara mereka yang beranggapan “We haven’t to be suffer, because this is our own life, we have to enjoy it”. Tapi anggapan tersebut terhapus seketika ketika aku mulai menegaskan "because every success has a price…!”
Yaa!, kita harus pilih dan sadari suffer kita masing-masing, bukan untuk membuktikan pada dunia bahwa kita adalah pesakitan yang hidup atau meyakinkan pada diri bahwa inilah proses yang sesungguhnya.
Aku selalu memegang teguh prinsip bahwa “Jika ingin mendapatkan hasil yang besar, maka besarkanlah upaya”. Sebab hasil selalu berbanding lurus dengan upaya.
“Bagaimana dengan keberuntungan pak?”
“Luck (keberuntungan) bukanlah semata terjadi begitu saja. Ianya hanya semacam kata yang menafikan pola Tuhan di dalam hasil yang dicapai.” Ingat, Tuhan tak pernah menjawab doa dengan kata Tidak. Tuhan menjawab doa dengan tiga macam Ya. “Ya, Aku Kabulkan”, “Ya, nanti Aku Kabulkan”, atau “Yaa,tapi aku punya yang lebih baik buatmu”.
“Pilih dan Sadarilah suffer kalian mulai dari sekarang. Sebab hasil yang kalian peroleh esok adalah buah dari proses kalian hari ini”.
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment