Aplikasi DPR KITA: Inovasi untuk Menyalurkan Aspirasi
Pemilu 2014 disinyalir adalah Pemilu yang paling inovatif dalam sejarah Republik Indonesia. Beragam inovasi berbasis teknologi muncul baik dari publik maupun stakeholder Pemilu seperti KPU, organisasi masyarakat sipil, dan juga para kandidat legislatif maupun presiden mewarnai proses setiap tahapan pemilu.
Sebagai contoh inovasi sistem daftar pemilih dan scan C1 yang dilakukan oleh KPU yang merupakan kegiatan yang pertama kali dilakukan di dunia. Terdapat pula inovasi-inovasi yang dilakukan organisasi masyarakat sipil seperti kegiatan pembuatan database berbasis application programming interface (API) yang dilakukan Perludem melalui API Pemilu dan Kawal Pemilu dengan rekapitulasi onlinenya cukup memberikan terobosan dan meingkatkan partispasi.
Teknologi-teknologi yang semakin maju dan berkembang di abad 21 memungkinkan berbagai data dan informasi yang disebarluaskan oleh pemerintah dapat dibagikan ke publik dengan cara yang mudah, praktis, dan memantik terjadinya koloborasi dan partisipasi yang lebih besar.
Dalam konteks Pemilu, beragam inovasi-inovasi pemilu sedikit banyak juga berkontribusi kepada peningkatan partisipasi masyarakat. Partispasi paling nyata dapat dilihat dari jumlah voter turnout yang dihasilkan pada Pemilu legislative 2014 yang meningkat dari sebelumnya 70,9% pada Pemilu 2009 menjadi 75,11% pada pemilu legislatif.
Hebatnya selain partispasi pada hari hari H pemungutan suara, tetapi juga sebelum dan setelah Pemilu melalui berbagai aktifitas online dan offline serta menarik partisipasi masyarakat dari kalangan profesi tertentu seperti ITprogrammer/developer.
Kini apa yang terjadi setelah Pemilu? Tanpa disangka partisipasi masyarakat terhadap berbagai isu politik masih cukup tinggi. Berbagai kasus politik dan ekonomi mulai dari meningkatnya harga BBM, Revisi UU Pilkada, penunjukan KAPOLRI, hingga kasus hukuman mati yang ditetapkan kepada warga negara asing dari Australia mendapatkan respon dan animo tinggi dari masyarakat.
Hubungan yang terputus (broken linkage) antara masyarakat dan wakil-wakil yang telah terpilih dikarenakan berbagai faktor dan terutama kurangnya atau ketidaktahuan masyarakat terhadap cara penyampaian dan saluran-saluran penyampaian aspirasi tampaknya juga terjembatani dengan teknologi informasi.
Adalah sebuah kemajuan dan inovasi ketika masyarakat dapat terus berpartisipasi mengawal demokrasi, dan memastikan terpenuhinya janji-janji kampanya para wakil rakyat baik di legislatif maupun eksekutif. Terlebih lagi jika merujuk pada kriteria good governance maka transparansi, inovasi, dan partisipasi menjadi elemen penting yang tidak dapat dipisahkan dalam proses pembuatan kebijakan yang lebih baik.
Dalam konteks hubungan dengan anggota dewan misalnya, sistem pemilu proposional terbuka yang diterapkan dalam pemilu legislatif mengamanatkan kedekatan masyarakat dengan anggota DPR yang tidak terbatas pada saat pemilu semata.
Hal ini selain karena kewajiban untuk mengemban amanat rakyat juga sebagai investasi para anggota dewan di dalam pemilu berikutnya, karena kemampuannya untuk meraih hati rakyat melalui kinerja dan kemampuan menciptakan kebijakan dan memenuhi semua janji dan kontrak sosial di DPR lah yang sejatinya akan menentukan apakah sang anggota dewan akan terpilih lagi atau tidak.
Berangkat dari hal tersebut, dengan memanfaatkan teknologi informasi, Perkumpulan Untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) bersama dengan berbagai unsur dari masyarakat sipil lainnya (PSHK, IPC, Public Virtue, Contrast, ICT Watch,dan selasar.com) memanfaatkan teknologi informasi untuk membuat aplikasi DPR KITA. Aplikasi ini diharapkan dapat menjadi platform atau wadah untuk menyalurkan aspirasi.
Aplikasi yang nantinya akan dibuat di platform IOS dan web selain android bertujuan untuk menjadi sarana komunikasi dan penyampaian aspirasi langsung kepada wakil-wakil rakyat di DPR RI. Sesuai dengan prinsip-prinsip keterbukaan data dan informasi aplikasi DPR KITA juga menyajikan biodata anggota DPR terpilih serta timeline status mereka terkait dengan kinerja yang merek lakukan.
Aplikasi DPR KITA juga menyajikan data-data infografis serta berita dari website partner dan Perludem sehingga siapa saja yang menginstal aplikasi ini bisa mendapatkan data background dan beberapa berita serta jadwal rapat dari anggota DPR.
Aplikasi DPR KITA memungkinan masyarakat mengikuti berbagai up-date dari kinerja wakil rakyat di DPR dan juga berpartisipasi memberikan ide dan gagasan untuk Indonesia yang lebih baik. Setidaknya akan ada dua jenis kontribusi yang dapat dilakukan publik atau digital democracy activist melalui aplikasi ini, yaitu:
- User dapat memberikan aspirasi kepada setiap komisi terkait berbagai isu yang ada di masyarakat.
- Pada laman anggota DPR user juga dapat memberikan aspirasi dan melaporkan berbagai aspirasi atau berita terbaru dari dapil masing-masing kepada anggota dewan terkait.
Aplikasi ini juga menggunakan sistem berbasis lokasi (location based system) sehingga memungkinkan masyarakat untuk langsung melihat Anggota DPR dari dapil secara realtime berdasarkan tempat dibukanya aplikasi. Dengan diluncurkannya aplikasi ini diharapkan masyarakat dan anggota DPR dapat berokomunikasi langsung dengan para wakilnya dengan mudah.
Benefit dan kemudahan tidak hanya didapatkan oleh masyarakat semata tapi dua belah pihak yaitu anggota DPR sendiri. Pertama anggota dewan dapat mempublikasikan kegiatan dan program kerja kepada masyarakat sehingga setiap orang yang mendownload aplikasi dan terutama yang mendukung anggota dewan tersebut akan mendapatkan notifikasi rutin setiap kali anggota dewan itu membuat posting di podium.
Kedua aplikasi ini bisa menampilkan sikap politik sesungguhnya dari anggota dewan tanpa khawatir akan berbagai kepentingan. Selain itu para wakil rakyat juga dapat dengan mudah mejangkau konstituten dari daerah asal pemilihannya kapanpun tanpa terpaku oleh jadwal masa reses serta mendapatkan update dari masyarakat di daerah pemilihannya secara real time.
Seluruh data yang dimasukkan ke dalam aplikasi ini juga dibuka application programming interfacenya (API) oleh PERLUDEM sehingga memungkinkan developer lain yang ingin mengembangkan aplikasi serupa atau memodifikasi dengan informasi-informasi lainnya.
Dengan platform terbuka seperti ini setiap data memiliki potensi untuk digunakan dan ditransformasi ke dalam bentuk digital apapun. Dengan format semaca ini berbagai data kepemiliuan yang dikumpulkan oleh Perludem dari berbagai sumber sudah diolah menjadi lebih dari 480 aplikasi yang 44 diantaranya sudah di publish ke platform Android maupun IOS.
Sebagaimana pepatah latin mengatakan “Vox Populi, Vox Dei” yang artinya suara rakyat adalah suara Tuhan, semoga dengan inovasi ini pembuat kebijakan, khususnya DPR, dapat mengusulkan atau membuat data driven policy ataukebijakan yang lebih baik dari data dan aspirasi yang berasal dari masyarakat
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment