SENANDUNG KITA
Kau tahu betapa aku mencintaimu?
Kicauan burungpun kurasa tak mampu menyenandungkan
kemerduannya
Terus menghilir dengan berarus
Bukan terarus
Menghanyut dan bukan terhanyut dalam genangan kehidupan
Yang kurasa tak semudah burung melintasi sepetak hutan
Tapi berpetak-petak rimba
Aku yakin kau tahu itu
Masih beriring melodi alam yang kiranya tak akrab dengan
kita
Selalu saja tersandung dengan kerancuan yang tak sekata
dengan kita
“Biarlah…”
Kau berkata seperti itu
Mengajakku terus berjalan, bukan
Terus berlari meraungi lelembah yang tak pernah terfikirkan
Lagi, batu-batu itu merebehkan betis kita
Aku terjatuh, terkadang juga engkau
Kita terkulai lemas
Tapi cinta kita menjadi sayap
Dan menerbangkan kita melewati sesemuanya
Kita tersenyum dengan kesyukuran mendalam
“Entahlah, kukira cinta itu indah”
“Memang indah”, sahutmu
“berjuta asa meyakininya laiknya jutaan lain menodainya”
Kita tersungkur dalam asa pengharapan itu
Yaa Allah, maafkanlah aku, juga dia…
Jambi, Sept '09
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment